Ø Keterangan
flowchart pencatatan produk jadi, pencatatan harga pokok jadi yang dijual, dan
pengeluaran barang:
o Gudang
Gudang
membuat barang sehingga menjadi barang jadi, lalu membuat Catatan Pertambahan
Barang yang dirangkap 3, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diberikan
ke Pimpinan, lembar ketiga diberikan ke Bagian Akuntansi Persediaan.
Dari
Daftar Pemesanan customer yang diterima dari Bagian Penjualan, Gudang mencatat
pengeluaran tersebut dengan membuat Catatan Pengeluaran Barang rangka 2, lembar
pertama sebagai dasar penyiapan barang yang akan dipesan, sedangkan lembar
kedua diberikan ke Bagian Akuntansi Persediaan. Barang yang dipesan lalu
diberikan ke Bagian Penjualan.
Dari
Catatan Pertambahan Barang, Bagian ini membuat Daftar Harga Jual Barang (DHJB)
rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diberikan ke Pimpinan.
Dari
Catatan Pengeluaran Barang, Bagian ini membuat Laporan Pengeluaran Barang rangkap
2, lembar pertama untuk arsip, lembar kedua diberikan ke Pimpinan.
o Pimpinan
Catatan
Pertambahan Barang dari Gudang dijadikan arsip.
Setelah
menerima DHJB dari Bagian Akuntansi Persediaan, pimpinan menyetujui lalu
dijadikan arsip dan diberikan ke Bagian Penjualan.
Laporam
Pengeluaran Barang yang diterima dari Bagian Akuntansi Persediaan dan Laporan
Keuangan yang diterima dari Bagian Penjualan dijadikan arsip.
o Bagian
Penjualan
DHJB
yang diterima dari pimpinan serta permintaan Daftar Harga Barang (DHB) dari
customer dijadikan dasar untuk membuat DHB yang diminta oleh customer, lalu DHB
tersebut diberikan ke customer.
Bagian
Penjualan lalu menerima Daftar Pemesanan (DP) dari customer, lalu diserahkan ke
Gudang. Dari DP, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan. Barang beserta surat
jalan dikirim ke Customer. Setelah mendapat surat jalan yang ditandatangani,
Bagian Penjualan membuat Laporan Keuangan rangkap 2, lembar pertama diserahkan
ke Pimpinan, sedangkan lembar kedua dijadikan arsip.
Ø Keterangan
flowchart pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli dan permintaan barang:
o Gudang
Gudang
melalukan pengecekan barang lalu membuat form permintaan barang rangkap 2,
lembar kedua diberikan ke Bagian Pembelian, sedangkan lembar pertama bersama dengan
Laporan Penerimaan Barang (LPB) yang diterima dari Bagian Penerimaan dijadikan
sebagai dasar pembuatan Laporan Penambahan Persediaan rangkap 2, lembar pertama
sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke pimpinan.
o Bagian
Pembelian
Form
pembelian barang yang diterima dari Gudang oleh Bagian Pembelian dibuat Surat
permintaan penawaran harga (SPPH) rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip,
lembar kedua diserahkan ke Supplier.
Surat
Penawaran Harga (SPH) yang diterima dari supplier, Bagian Pembelian mencari harga
yang cocok dan membuat Surat Order Pembelian (SOP) rangkap 3, lembar 1 sebagai
arsip, lembar kedua diserhakan ke Bagian Penerimaan, lembar ketiga diserahkan
ke supplier.
o Supplier
Setelah
menerimah SPPH dari Bagian Pembelian, lalu supplier membuat SPH lalu diberikan
ke Bagian Pembelian.
SOP
yang diterima dari Bagian Pembelian dibuat Surat Penerimaan Barang (SPB)
rangkap 2, lembar pertama diberikan Bagian penerimaan bersama barang, lembar
kedua dijadikan arsip.
o Bagian
Penerimaan
SOP
yang diterima dari Bagian Pembelian dan SPB yang diterima dari supplier,
dilakukan pengecekan lalu membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2,
lembar pertama diserahkan ke Gudang, lembar kedua sebagai arsip.
o Pimpinan
Laporan
Penambahan Persediaan Persediaan yang diterima dari Gudang dijadikan arsip.
1 komentar:
test
Posting Komentar