Senin, 30 April 2012

Siklus Persediaan


Ø  Keterangan flowchart pencatatan produk jadi, pencatatan harga pokok jadi yang dijual, dan pengeluaran barang:
o   Gudang
Gudang membuat barang sehingga menjadi barang jadi, lalu membuat Catatan Pertambahan Barang yang dirangkap 3, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diberikan ke Pimpinan, lembar ketiga diberikan ke Bagian Akuntansi Persediaan.
Dari Daftar Pemesanan customer yang diterima dari Bagian Penjualan, Gudang mencatat pengeluaran tersebut dengan membuat Catatan Pengeluaran Barang rangka 2, lembar pertama sebagai dasar penyiapan barang yang akan dipesan, sedangkan lembar kedua diberikan ke Bagian Akuntansi Persediaan. Barang yang dipesan lalu diberikan ke Bagian Penjualan.
o   Bagian Akuntansi Persediaan
Dari Catatan Pertambahan Barang, Bagian ini membuat Daftar Harga Jual Barang (DHJB) rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diberikan ke Pimpinan.
Dari Catatan Pengeluaran Barang, Bagian ini membuat Laporan Pengeluaran Barang rangkap 2, lembar pertama untuk arsip, lembar kedua diberikan ke Pimpinan.
o   Pimpinan
Catatan Pertambahan Barang dari Gudang dijadikan arsip.
Setelah menerima DHJB dari Bagian Akuntansi Persediaan, pimpinan menyetujui lalu dijadikan arsip dan diberikan ke Bagian Penjualan.
Laporam Pengeluaran Barang yang diterima dari Bagian Akuntansi Persediaan dan Laporan Keuangan yang diterima dari Bagian Penjualan dijadikan arsip.
o   Bagian Penjualan
DHJB yang diterima dari pimpinan serta permintaan Daftar Harga Barang (DHB) dari customer dijadikan dasar untuk membuat DHB yang diminta oleh customer, lalu DHB tersebut diberikan ke customer.
Bagian Penjualan lalu menerima Daftar Pemesanan (DP) dari customer, lalu diserahkan ke Gudang. Dari DP, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan. Barang beserta surat jalan dikirim ke Customer. Setelah mendapat surat jalan yang ditandatangani, Bagian Penjualan membuat Laporan Keuangan rangkap 2, lembar pertama diserahkan ke Pimpinan, sedangkan lembar kedua dijadikan arsip.

Ø  Keterangan flowchart pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli dan permintaan barang:
o   Gudang
Gudang melalukan pengecekan barang lalu membuat form permintaan barang rangkap 2, lembar kedua diberikan ke Bagian Pembelian, sedangkan lembar pertama bersama dengan Laporan Penerimaan Barang (LPB) yang diterima dari Bagian Penerimaan dijadikan sebagai dasar pembuatan Laporan Penambahan Persediaan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke pimpinan.
o   Bagian Pembelian
Form pembelian barang yang diterima dari Gudang oleh Bagian Pembelian dibuat Surat permintaan penawaran harga (SPPH) rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke Supplier.
Surat Penawaran Harga (SPH) yang diterima dari supplier, Bagian Pembelian mencari harga yang cocok dan membuat Surat Order Pembelian (SOP) rangkap 3, lembar 1 sebagai arsip, lembar kedua diserhakan ke Bagian Penerimaan, lembar ketiga diserahkan ke supplier.
o   Supplier
Setelah menerimah SPPH dari Bagian Pembelian, lalu supplier membuat SPH lalu diberikan ke Bagian Pembelian.
SOP yang diterima dari Bagian Pembelian dibuat Surat Penerimaan Barang (SPB) rangkap 2, lembar pertama diberikan Bagian penerimaan bersama barang, lembar kedua dijadikan arsip.
o   Bagian Penerimaan
SOP yang diterima dari Bagian Pembelian dan SPB yang diterima dari supplier, dilakukan pengecekan lalu membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 2, lembar pertama diserahkan ke Gudang, lembar kedua sebagai arsip.
o   Pimpinan
Laporan Penambahan Persediaan Persediaan yang diterima dari Gudang dijadikan arsip.





1 komentar:

Posting Komentar

 
;